Selasa, 02 Oktober 2012

Ditengah Kecanggihan Teknologi Nasib Lebah Di Ujung Kepunahan




Siapa yang tidak mengenal handphone? Bagi kita handphone adalah segala-galanya,alat komunikasi yang satu ini dicetuskan pertama kali oleh Martin Cooper,seorang karyawan Motorola pada tahun 1973. Namun setelah berkembangnya zaman, handphone tampil dalam berbagai macam bentuk yang di setiap generasinya selalu menampilkan hal yang baru sehingga peminatnya semakin banyak.

Siapa sangka,dengan banyaknya pengguna handphone di dunia akan berdampak kepada makhluk hidup di bumi. Handphone memiliki sinyal radiasi yang cukup besar sehingga dapat dipastikan berdampak besar pada kehidupan sejumlah populasi kumbang di dunia.

Seperti di Amerika utara saat ini ada 50 spesies kumbang yang ada, hanya 8 spesies yang diamati,4 diantara nya mengalami masalah besar. Termasuk pula lebah madu di dalamnya.

Lebah kita tahu memiliki manfaat banyak bagi manusia , mulai dari madu yang mereka hasilkan, air liur lebah yang telah di teliti dapan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang bersarang ditubuh manusia, serta pengobatan alternatif yang dilakukan dengan cara menyengatkan “bisa” lebah ke bagian tubuh yang menderita sakit ,dan masih banyak lagi. Namun dari sekian banyak manfaat dan pengobatan gratis itu akan langka kita temukan bahkan bisa jadi tidak akan kita temukan lagi.

Kita tahu lebah selama ini hanya dapat bertahan hidup selama 7 pekan ,tetapi dengan banyak nya sinyal radiasi di bumi maka akan membunuh para koloni lebah dalam hitungan menit saja.

Pada penelitian, Favre
Menempatkan ponsel dibawah sarang lebah lalu memantau reaksi para  lebah pekerja selama beberapa waktu. Ternyata, lebah bisa mendeteksi saat ponsel itu melakukan panggilan ataupun menerima panggilan masuk. Mereka kemudian merespons dengan mengeluarkan suara mencicit bernada tinggi yang umumnya menandakan dimulainya kerumunan lebah.
“penelitian ini menunjukan bahwa hadirnya ponsel yang aktif mengganggu aktivitas para lebah dan menghasilkan efek yang dramatis.” Kata Favre, seperti dikutip dari Daily Mail, 18 Mei 2011.



Dalam penelitian itu pula dapat diperkirakan populasi lebah di bumi akan menurun bahkan secara perlahan akan punah jika kita tidak yang mengubah cara hidup yang semakin canggih ini. Seperti di Indonesia saja telah terbukti sangat jarang terliat lebah madu di daerah perkotaan,populasi lebah liar hanya di temukan di daerah hutan Indonesia walaupun itu sangat sedikit.

Teknologi yang tidak dipergunakan secara cerdas dan efisien akan selalu memberi dampak yang buruk, terutama kepada makluk hidup. Memang dengan adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini hidup kita semakin mudah, tapi terpikirkah oleh kita dampak negatif yang akan di timbulkan?
Ada baiknya dengan adanya penelitian seperti ini yang telah menambah pengetahuan kita mengenai lebah,kita menjadi tergerak untuk melestarikan kumbang kecil yang malang ini.
danda vs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar