ETIKA
BISNIS
Bisnis
merupakan sebuah kegiatan yang telah mengglobal. Setiap sisi kehidupan diwarnai
oleh bisnis. Dalam lingkup yang besar, Negara pastinya terlibat dalam proses
bisnis yang terjadi. Tiap-tiap Negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya
sendiri sehingga tidak mungkin semua Negara merasa tercukupi oleh semua sumber
daya yang mereka miliki. Mulai dari ekspedisi Negara Eropa mencari
rempah-rempah di Asia sampai perdagangan minyak Internasional merupakan bukti
bahwa dari dulu sampai sekarang sebuah Negara tidak dapat bertahan hidup tanpa
keberadaan bisnis dengan Negara lainnya.
Saat
ini pengaruh globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan
internasional yang lebih luas. Kemajemukan ekonomi dan sistem perdagangan
berkembang menjadi sebuah kesatuan sistem yang saling membutuhkan. Ekspor-Impor
multinasional menjadi sesuatu yang biasa. Komoditi nasional dapat diekspor
menjadi pendapatan Negara, serta produk-produk asing dapat diimpor demi
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Setiap
Negara terus mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain untuk mendapatkan yang
mereka inginkan, juga menaikkan tingkat ekonomi yang ada. Tidak dapat
dipungkiri bahwa Bisnis multinasional merupakan kesempatan untuk meraih
pundi-pundi uang demi meningkatkan tingkatan ekonomi, terutama Negara
berkembang yang rata-rata memiliki nilai tukar mata uang yang rendah.
1.
PERAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS PADA TEKNOLOGI DI ERA GLOBALISASI
Etika
adalah suatu pemikiran kritis yang mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba
dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan
tinggi yang membawa data, suara dan video. Maka dapat disimpulkan, etika bisnis
dalam IT adalah suatu pemikiran kritis mendasar tentang pandangan moral dalam
usaha perdagangan yang dilakukan seseorang atau kelompok organisasi untuk
mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menggunakan teknologi yang menggabungkan komputasi
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
ada
banyak peluang bisnis dalang dunia IT. Dan bisnis tersebut terbagi menjadi
beberapa bidang, antara lain :
- Web Hosting,
- Web Design,
- Business Centre,
- Ghraphic Centre,
- Music Studios,
- The Internet Centres,
- Computer Training Centres,
- Computer Technicians,
- Internet Advertisement,
- Internet Tourist Agency,
- Internet Traveling Agency,
- Internet Employment Services,Dll.
Dalam
menciptakan etika bisnis khususnya dibidang IT, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
- Pengendalian diri
- Pengembangan tanggung jawab sosial,
- Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi,
- Menciptakan persaingan yang sehat,
- Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
- Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi),
- Mampu menyatakan yang benar itu benar (masak sih seorang bisnisman plinplan),
- Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dangolongan pengusaha kebawah
- Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
- Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yangtelah disepakati, dan
- Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukumpositif yang berupa peraturan perundang-undangan.
Seiring
kemajuan teknologi yang sangat cepat pada kehidupan manusia, pengguna teknologi
juga harus memahami betul pentingnya etika dalam teknologi informasi. Dan
adapun alasan mengapa pentingnya etika bisnis dalam teknologi informasi adalah
sebagai berikut:
1. Bahwa
pengguna teknologi informasi berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki
budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda,
2. Pengguna
teknologi informasi merupakan orang–orang yang hidup dalam dunia anonymouse,
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi,
3. Berbagai
macam fasilitas yang diberikan dalam kemajuan teknologi informasi memungkinkan
seseorang untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga pengguna yang suka
iseng dengan melakukan hal–hal yang tidak seharusnya dilakukan, dan
4. Harus
diperhatikan bahwa pengguna teknologi informasi akan selalu bertambah setiap
saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru.
5. Teknologi
kini juga menjadi sarana dalam dunia bisnis yang sangat menguntungkan . seiring
itu juga banyak tantangan yang harus dihadapi pelaku bisnis dalam dunia IT.
Yang merupakan tantangan pelaksanaan etika dalam dunia usaha bisnis teknologi
informasi, yaitu :
6. Tantangan
inovasi dan perubahan yang cepat. Mengingat perubahan yang begitu cepat dalam
bidang teknologi informasi, sering kali perubahan yang terjadi memberikan
“tekanan” bagi masyarakat atau perusahaan untuk mengikuti perubahan tersebut,
7. Tantangan
pasar dan pemasaran di era globalisasi. Globalisasi menciptakan apa yang
disebut lingkungan verikal di mana setiap perusahaan diibaratkan sebagai pemain
yang harus bertanding di atas tanah yang terus bergoyang,
8. Tantangan
pergaulan internasional. Sering terjadi bahwa perusahaan internasional
mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal di suatu Negara,
9. Tantangan
pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi cepat, memberikan tantangan penegakan nilai – nilai etika dan
moral setiap individu guna mengendalikan kemajuan dan penerapan teknologi
tersebut bagi kemanusiaan,
10. Tantangan pengembangan sumber daya
manusia sebuah institusi bisnis, tidak hanya memiliki uang untuk kepentingan
bisnis, tetapi juga sumber daya manusia yang berguna bagi pengembangan bisnis
tersebut.
Perkembangan pernakaian internet yang sangat pesat,
salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut
Electronic Commerce (e-commerce). E-commerce merupakan suatu perkembangan baru yang pesat dalam dunia bisnis. Hal ini
terutama disebabkan noleh pesatnya pencapaian teknologi informasi, yaitu
internet.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa e-commerce adalah sistem perdagangan yang menggunakan mekanisme elektronik yang ada
di jaringan internet. E-commercemerupakan warna baru dalam dunia perdagangan, di mana
kegiatan perdagangan tersebut dilakukan secara elektronik dan online. Pembeli
tidak harus datang ke toko dan memilih barang secara langsung, tetapi cukup
melakukan browsing di depan kornputer untuk melihat daftar barang dagangan secara
elektronik. Pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit atau transfer
bank, dan kemudian pulang ke rumah menunggu barang datang.
Salah satu. definisi e-commerce yang sering digunakan adalah definisi darl Electronic Commerce Expert
Group (ECEG) Australia sebagai berikut:
Electronic commerce is broad concept that covers any
commercial transaction that is effected via electronic means and would include such means as
facsimile, telex, EDI, internet, and the telephone.
Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa e-commerce tidak hanya digunakan dalam hal “jual‑beli” saja, tetapi sernua jenis
transaksi komersial. Memang pada awalnya, sistern perdagangan ,elektronik ini
dilakukan dalam bidang retail seperti misalnya jual beli buku, CD, peralatan
elektronik melalui situs‑situs toko online. Tetapi pada perkembangannya, e-commerce sudah lebih jauh menjangkau bidang‑bidang lain seperti perbankan dan
jasa asuransi.
Perkernbangan yang sangat pesat dari system e-commerce tersebut antara lain disebabkan oleh:
a. Proses transaksi yang singkat
Perubahan
sistem transaksi tradisional ke sistem elektronis akan mempercepat proses
transaksi tersebut. Proses‑proses dalam sistem transaksi tradisional seperti
pembuatan nota, kuitansi, faktur dan sebagainya tidak perlu dilakukan secara
manual dan dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem
b. Menjangkau lebih banyak pelanggan
Sebagai
sistern yang berada di dalam jaringan global internet, e-commercememiliki
kemampuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
c. Mendorong kreativitas penyedia jasa
E-commerce mendorong kreativitas dari pihak penjual untuk
menciptakan informasi dan promosi secara inovatif serta dapat secara cepat
melakukan update data secara berkesinambungan
d. Biaya operasional lebih murah
E-commerce dapat menekan operational cost karena
dapat dilakukan dengan biaya murah dan efektif dalam penyebaran informasi
e. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
E-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pelayanan
yang cepat dan mudah. Operasional yang efisien juga akan memungkinkan
perusahaane-commerce merespons
permintaan konsumen secara cepat dan akurat.
2.
PERAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS DI BIDANG KEUANGAN
Dalam
kegiatannya untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba maksimal, perusahaan
harus memperhatikan jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar, dalam bidang
keuangan disajikan data untuk mengetahui keutungan yang diperoleh serta
mengetahui apakah perusahaan mampu bertahan di dalam kondisi globalisasi,
mengingat laporan keuangan perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan. Adapun
manfaat dari etika bisnis ini adalah sebagai berikut:
- Dapat mengetahui laporan keuangan yang disajikan transparan, kredibel, dan akuntabilitas.
- Dapat melihat keadaan perusahaan apakah berjalan dengan baik atau tidak.
- Untuk memberikan data kepada pihak eksternal dan internal.
- Untuk menghindari tindak korupsi, dengan adanya data keuangan dapat diketahui sumber-sumber dana yang di dapat serta aktivitas-aktivitas biaya apa saja yang dijalankan.
- Dengan adanya etika bisnis, maka perusahaan semakin dipercaya oleh pihak pemegang saham, maupun masyarakat, karena sudah menjalankan etika-etika bisnis dalam suatu tantanan yang benar.
Secara sederhana,
akuntansi adalah proses bisnis mencapai kegiatan keuangan dengan mencatat
pengeluaran dan penerimaan serta laporan keuangannya. Akuntan yang bekerja di
suatu perusahaan melakukan pencatatan keuangan sesuai dengan standart dan
prinsip yang diakui di suatu negara. Akuntan karyawan adalah pekerja di suatu
perusahaan, dan sama seperti karyawan yang lain dalam melakukan pekerjaannya,
memiliki kewajiban moral yang sama seperti karyawan yang lain. Ada profesi
akuntan yang disebut akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan,
perusahaan jasa untuk memeriksa buku perusahaan dan laporan keuangannya.
Akuntan dibayar oleh perusahaan yang diauditnya, tetapi melayani masyarakat
umum yang memerlukan informasi tentang keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Akuntan publik sering menghadapi tekanan dari nasabahnya yang menginginkannya
untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak legal, seperti menurunkan besarnya
pendapatan, memalsukan dokumen, memalsukan biaya, menghindari pajak pendapatan,
dan lain-lain. Tindakan-tindakan tidak legal ini tidak perlu dipermasalahkan
lagi moralitasnya, karena sudah jelas tidak bermoral.
Permasalahan moral yang
paling banyak dipermasalahkan adalah melakukan earnings management, yaitu tindakan untuk menaikkan atau menurunkan
pendapatan perusahaan tanpa adanya kenaikan atau penurunan yang sebenarnya dari
operasi perusahaan. Permasalahan moral yang lain adalah penentuan biaya jasa
akuntansi tersebut. Issue yang lain adalah bagaimana menangani permasalahan
yang terjadi karena perubahan-perubahan yang cepat terjadi dalam peraturan,
hukum, dan praktek serta aturan akuntansi. Bagi banyak akuntan, tindakan yang
bermoral adalah yang mengikuti aturan atau standart tersebut. Banyak yang
berpendapat tidak demikian, kenyataannya makin jauh moralitasnya dari aturan
dan standar itu sendiri.
Tujuan dari pemeriksaan
akuntansi dari suatu perusahaan adalah untuk meyakinkan kepada masyarakat umum
bahwa keuangan perusahaan sebagaimana dilaporkan adalah benar, sistem itu
sendiri tidak dibuat untuk menjamin hal tersebut. Perusahaan jasa akuntan yang
memeriksa keuangan perusahaan sebenarnya bekerja pada perusahaan tersebut.
Walaupun kantor akuntan tersebut sama sekali lepas dan tidak ada unsur
kepemilikan dalam perusahaan yang diperiksa, akan tetapi perusahaan yang
diperiksa itu yang membayar untuk pekerjaannya. Kantor akuntan tidak memiliki
tanggung jawab untuk membuktikan kebenaran informasi yang diberikan kepadanya.
Kantor akuntan juga tidak bertanggung jawab untuk melaporkan setiap kesalahan, kecurangan,
dan perbedaan yang ditemukannya, walaupun hal ini tidak berarti bahwa kantor
tersebut menyembunyikan kejahatan. Dengan demikian, sistem sekarang ini tidak
benar-benar mampu menyelesaikan mereka yang ingin mengetahui kesalahan keuangan
yang sebenarnya dari suatu perusahaan.
Bila hal ini benar-benar
untuk melindungi kepentingan publik, maka secara moral kantor akuntan wajib
untuk mendahulukan kepentingan umum. Dalam kenyataannya, tidak ada kepastian
mengenai tujuan dari kebijakan itu sendiri, sehingga potensi kantor akuntansi
secara moral juga tidak jelas. Banyak kantor akuntan yang merangkap jasa
konsultasi manajemen, dan ini memperbesar konflik kepentingan. Bila suatu
kantor akuntan adalah konsultan suatu perusahaan dan kemudian yang memeriksa perusahaan
tersebut, maka hasilnya akan selalu memuaskan.
3.
PERAN DAN MANFAAT ETIKA BISNIS PADA PEMASARAN
Etika
bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi
ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005)
Tidak
dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga akan kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai etika
bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan
bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaaan tidak mentolerir
tindakan yang tidak etis. Misalnya diskriminsi dalam sistem jenjang karier.
Etika bisnis di Bidang Pemasaran
Dalam
setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan
kenaikan pada tingkat pemasarannya.
Promosi
sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui
oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana
cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang
berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak
yang dirugikan oleh tekhnik promosi.
Konsep
sebuah pertukaran anatar seorang pembeli dan penjual sangatlah sentral terhadap
“pasar” dan merupakan ide inti di balik pemasaran. Pemasaran melibatkan semua
aspek dari menghasilkan sebuah produk atau jasa dan membawanya ke pasar dimana
pertukaran dilakukan. Dengan demikian etika pemasaran memeriksa tanggung jawab
yang berkaitan dengan membawa sebuah produk ke pasar, mempromosikan produk
kepada pembeli, dan mempertukarkannya dengan pembeli. Akan tetapi model
sederhana dari seorang penjual membawa produknya ke pasar, dan etika yang
tersirat di dalamnya, dengan segera menciptakan kerumitan yang cukup
menyulitkan.
Tanggung jawab terhadap
Produk yaitu Periklanan dan Penjualan
Bersama
dengan keamanan produk, wilayah umum dari eika periklanan telah mendapatkan
perhatian hukum dan filosofis yang signifikan di dalam etika bisnis. Tujuan
dari semua pemasaran adalah penjualan, pertukaran akhir antara penjual dan
pembeli. Sebuah unsur utama dari pemasaran adalah promosi penjualan, upaya
untuk memengaruhi pembeli untuk menyelesaikan pembelian. Pemasaran target dan
riset pemasaran adalah dua unsur penting dari penempatan produk, berusaha untuk
menentukan audins mana yang paling mungkin untuk membeli, dan audiens mana yang
paling mungkin dipengaruhi oleh promosi produk.
Tentu
saja ada cara baik dan ada pula cara yang buruk secara etis untuk memengaruhi
orang lain. Di antara cara yang baik untuk memengaruhi orang lain secara etis
adalah membujuk/persuasi, bertanya, memberitahu, dan menasihati. Cara
memengaruhi yang tidak etis mencakup ancaman, pemaksaan, penipuan, manipulasi,
dan berbohong. Sayangnya, begitu sering praktik penjualan dan periklanan
menggunakan cara-cara yang menipu atau manipulatif untuk memengaruhi, atau
diarahkan pada audiens yang dapat ditipu dan manupulasi. Mungkin yang paling
terkenal buruk dan negatif dari semua bidang pemasaran adalah penjualan
otomotif, khususnya pada pasar mobil bekas. Konsep etika bisnis yang akan digali
pada bab ini dan akan sangat membantu mengelola bagiaan-bagian berikutnya.
Memanipulasi
sesuatu sama artinya dengan membimbing atau mengarahkan perilakunya. Manipulasi
tidak membutuhkan keterlibatan kendali penuh dan bahkan tampak seperti suatu
proses mengarahkan atau mengelola secara halus. Memanipulasi orang menyratkan
bekerja di balik layar, memandu perilaku mereka tanpa persetujuan eksplisit
atau pemahaman secara sadar. Dalam hal ini, manipulasi dikontrakan dengan
persuasi dan bentuk lain dari pengaruh rasional. Ketika saya manipulasi
seseorang, sevara eksplisit saya tidak bergantung pada penilaian mereka yang
rasional untuk mengarahkan perilaku mereka. Alih-alih, saya berusaha untuk
melangkahi otonomi mereka (meskipun manipulasi yang berhasil dapat diperkuat
ketika seseorang memanipulasi kepercayaanyang diyakini dan
dipersetujui olehnya).
Sumber
: